Materi yang tersaji di dalamnya mencakup seluruh materi dari tingkat Athfal III, yang sudah disesuaikan dengan kurikulum maupun syarat kenaikan tingkat (SKT). Buku ini juga dapat digunakan untuk memandu dan mendalami setiap kader-kader pandu HW. Buku ini berisi materi-materi tentang sholat, Tarikh Nabi Muhammad Saw, Juz ‘Amma, sejarah Muhammaadiyah, lagu Mars Muhammadiyah dan ortomnya, pengetahuan mata angin dan rasi bintang, P3K, 4 sehat 5 sempurna, hasta karya tali temali, semaphur dan morse serta pengetahuan-pengetahuan yang wajib diketahui oleh anggota HW Melati III (Utama). Atas terbitnya buku materi Gerakan Kepanduan Huzbul Wathon ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan dalam melakssanakan kegiatan kepanduan di qabilah-qabilah.
Buku ini menjelaskan tentang metode pengembangan kegiatan pembelajaran berupa metode PANTASI. Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin pada nilai Tasamuh (toleransi) dalam moderasi beragama era society 5.0 dilakukan dengan menggunakan metode PANTASI berbasis media KOMPASINDO dalam pembelajaran digital IPAS pada materi Provinsi di Indonesia. Metode PANTASI merupakan metode dalam bentuk presentasi dan bermain peran berbasis keterampilan abad 21 yang dilakukan oleh peserta didik secara berkelompok melalui 5 (lima) tahap yaitu pendahuluan; pembagian kelompok, materi dan peran; pencarian dan pengolahan informasi; presentasi dan bermain peran; refleksi dan tindak lanjut. Media yang digunakan pada metode PANTASI memanfaatkan media pembelajaran digital KOMPASINDO yaitu memanfaatkan komputer untuk melakukan perjalanan siswa keliling Indonesia untuk mengetahui dan mengenal provinsi-provinsi yang ada di Indonesia. Media ini menggunakan aplikasi Canva dalam bentuk presentasi yang dapat dikerjakan oleh peserta didik secara bersama-sama melalui dunia maya (online).
Buku ini menyajikan pemikiran Ibn Qayyim dengan bahasa yang mudah dipahami, tanpa mengurangi kedalaman maknanya. Kita akan menjelajahi bagaimana konsep surga dan neraka tidak hanya berbicara tentang alam akhirat, tetapi juga memiliki implikasi mendalam terhadap cara kita memandang kehidupan, keadilan, dan kasih sayang Tuhan. Pemikiran Ibn Qayyim tentang kemungkinan berakhirnya siksa neraka, misalnya, mengajak kita untuk merenungkan kembali konsep keadilan dan rahmat Allah yang selama ini mungkin kita pahami secara taken for granted. Apakah mungkin ada batas waktu bagi hukuman di neraka? Bagaimana kita memahami konsep rahmat Allah yang “mengalahkan murka-Nya” dalam konteks ini? Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang akan kita telusuri bersama dalam buku ini. Semoga buku ini bisa menjadi setitik sumbangan dalam khazanah pemikiran Islam di Indonesia.
Buku Pelukis Bulan ini merupakan kumpulan cerita pendek yang bercerita tentang renungan-renungan kehidupan “tragis” dan “miris”. Tragis karena cerita-cerita yang diangkat memiliki latar belakang masalah sosial ekonomi kaum tertindas dan terpinggirkan.
Meski banyak berkisah tentang kehidupan yang “tragis” dan “miris”, namun alur cerita yang disuguhkan dalam Kumpulan Cerpen ini juga bernuansa reflektif. Mengajak untuk merenungkan kembali akibat sosial dari tindakan sosial yang salah jalan.
Seperti “Anak Kupu-kupu”. Judul ini mencetitakan bagaimana kejiwaan seorang anak yang diejek temannya karena keberadaan ayahnya yang tidak diketahui, siapa dia dan dimana. Saat bertanya ibunya pun, sang ibu juga kebingungan memberikan jawaban, karena tindakan dan tingkah lakunya yang “sembrono” sebelum dia menjadi seorang ibu.
Bulan, kupu-kupu dan matahari menjadi metafor kunci dalam cerita-cerita yang dituangkan di dalam buku ini. Metafor-metafor itu digunakan dengan pendekatan yang cukup beragam. Terkadang digunakan secara denotatif, namun tak jarang pula hadir dalam makna konotatif. Makna kotonatifnya pun tidak ajeg dan monoton, tetapi berbeda-beda dan beragam yang melahirkan makna imajinatif cukup kaya.
Buku ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang konsep pariwisata berkelanjutan, tantangan yang dihadapi, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan keberlanjutan dalam industri ini. Dengan melibatkan berbagai konsep, studi kasus, dan panduan praktis, kami berharap buku ini dapat menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi berbagai kalangan yang tertarik dalam memahami dan mempromosikan pariwisata berkelanjutan, khususnya mahasiswa pariwisata.
Pembahasan dalam buku ini meliputi hal-hal berikut: Sejarah, definisi, dan konsep berkelanjutan; Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan; Pergeseran dari milenium development goals ke sustainable development goals, termasuk di dalamnya 17 prinsip SDGs; Sasaran, prinsip, pendekatan pariwisata berkelanjutan, hingga pembangunan berkelanjutan di Indonesia; Daya dukung lingkungan, di dalamnya mencakup dinamika, faktor pendorong, dan faktor penghambat; Keterkaitan antarkonsep keberlanjutan pariwisata; Kebocoran dalam pembangunan pariwisata; serta Perubahan iklim.
Selain itu, buku ini juga memuat konsep (1) dampak pariwisata terhadap lingkungan, budaya, dan masyarakat lokal, serta strategi untuk mengurangi dampak-dampak negatifnya; (2) peran penting pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri pariwisata, masyarakat lokal, dan wisatawan dalam mempromosikan keberlanjutan; serta (3) tantangan dan peluang masa depan untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
Buku ini selaras dengan tuntunan pendidikan dan pembelajaran saat ini yakni siswa harus diajarkan untuk bekerjasama, memecahkan masalah dan berpikir terbuka. Buku ini sangat baik digunakan oleh para pendidik dan calon pendidik yang mempelajari strategi pembelajaran kolaboraif. Ada berbagai alasan terkait kebutuhan pembelajaran kolaboratif diantaranya bahwa belajar harus melibatkan siswa secara aktif dan bermakna. Dengan demikian, kebiasaan mengajar guru dan dosen yang hanya mentransfer ilmu kepada siswa perlu di ubah. Mahasiswa atau siswa harus aktif terlibat dalam membagun pemikiran mereka sendiri melalui proses pertukaran ide untuk mencapai pemahaman bersama.
Garis merah dari kisah novel berjudul Pena ini adalah kata pantang menyerah, pantang putus asa, dan terus berusaha. Dari garis merah itu maka muncullah seorang santri sekaligus pengurus pesantren bernama Firman Muhammad. Ia adalah salah satu tangan kanan Kyai Mirza di pesantren yang lumayan besar di Surakarta. Kita akan menyaksikan seorang santri berjuang dan berusaha mengabdi sebaik mungkin di pesantren. Tak hanya itu, kita juga akan menyaksikan kegigihan seorang santri mengapai cita-cita yang tinggi. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan itu kata pepatah dan itu juga terjadi pada kehidupan Firman. Kita juga akan menunjukkan sifat kreativitas, keberanian, kecerdasan, kepintaran, rasa tanggung jawab, teguh pendirian, serta mengakui kebenaran. Memang semua kehidupan tiada yang sempurna sesuai impian. Seperti Firman yang harus menerjang badai yang sangat dahsyat di negerinya sendiri. Ia harus dihadapkan pada sebuah kenyataan pahit serta kejadian yang siapa saja menimpanya, rasanya lebih baik mati selamanya. Dalam hal itu Firman harus bersabar dalam belenggu fitnah yang sangat kejam, yang membuat nama baiknya tercoret tinta merah dari pandangan dunia. Dari novel inilah kita akan menyaksikan sebuah perjalanan hidup.
Berkisah merupakan cara penting Al-Qur’an untuk menyentuh hati, menghidupkan kearifan, membangun kesadaran, serta memahamkan manusia akan sejarah masa lalu, agar kehidupan masa kini dan masa depannya memiliki peta jalan keselamatan, kemuliaan dan keberkahan. Berkisah juga menjadi tradisi masyarakat Nusantara untuk menjaga dan menanamkan nilai-nilai kehidupan dan kearifan. Kisah-kisah yang ditulis dalam buku ini menjadi sarana kuat untuk mencapai tujuan berkisah dalam al-Qur’an dan tradisi Nusantara tersebut. Kepiawaian penulisnya memilih diksi-diksi indah dan cara bertutur yang mengalir telah menjadikan pesan-pesan kearifan dan hikmah di setiap kisah sampai ke kalbu secara mudah.
Buku ini berisi materi yang membahas diantaranya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Dengan Keterbatasan Fisik (Tuna Netra, Tuna Rungu, Tuna Wicara, Dan Tuna Daksa), Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Dengan Gangguan Motorik (Dispraksia And Celebral Palsy), Anak Berkebutuhan Khusus (Abk) Dengan Gangguan Sensorik (Peraba, Pengecap, Propi Aseftif, Dan Vestibular), Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Dengan Gangguan Bicara Dan Bahasa (Speechdelay), Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Dengan Gangguan Mental (Skizofrenia, Kleptomania, Obsesif Kompulsif), Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Dengan Gangguan Interaksi Sosial Dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Dengan Gangguan Emosi Dan Perilaku Agresif, Depresi, Dan Tantrum, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Dengan Gangguan Spektrum Autisme (Autistik And Syndrom Aspenger), Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Dengan Down Syndrom, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Dengan Kesulitan Belajar (Disleksia, Diskalkulia, Dan Disgrafia), dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Dengan Gangguan Gifted And Talented.
Korupsi ibarat penyakit dan virus yang menempel pada diri manusia yang memberikan kerugian besar baik dari diri pelaku hingga masyarakat secara luas bahkan korupsi menjadikan bangsa dan negara menjadi hancur dan tidak bisa maju akibat dari golongan manusia yang serakah sehingga negara menjadi banyak hutang ke luar negeri untuk memulihkan.
Tindakan korupsi dapat dicegah dengan maksimal sejak usia dini yaitu dengan pendidikan karakter di sekolah hingga upaya preventif tindak korupsi termasuk diperguruan tinggi, hal ini dikarenakan perguruan tinggi merupakan mercusuar dalam regenerasi masa depan bangsa yang disiapkan untuk kemajuan negara ini. Termasuk nilai-nilai aswaja seperti nilai tawassuth (moderat), tawazun (seimbang), nilai tasamuh (toleran) dan nilai I’tidal (adil) merupakan hal sangat yang sangat urgen untuk diimplementasikan masyarakat di Indonesia terutama dalam pencegahan dan penindakan kasus korupsi. yang merupakan modal dan dasar penting dalam membangun para pemuda dalam pencegahan anti korupsi. Oleh karena itu dengan dipublikasikan buku “Pendidikan Anti Korupsi Aswaja” ini diharapkan memberikan sumbangsih dalam memberikan karakter sejak dini untuk selalu berupaya melakukan pencegahan korupsi dimanapun dan kondisi apapun.
Pendidikan inklusi menjadi urgen dihadirkan dengan berbagai pertimbangan. Seperti ketidakadilan terhadap anak-anak yang berhambatan belajar, wujud dari pendidikan untuk semua (PUS), dan sebagai kewajiban negara/pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan amanat UUD 1945. Namun, pendidikan inklusi saja tidak cukup, karena kita dihadapkan dengan tantangan ketidakadilan terhadap gender, anak-anak penyandang disabilitas, dan juga ketidakadilan sosial sehingga dibutuhkan inklusi sosial.
Buku berjudul Pendidikan Inklusi berbasis GEDSI (Gender Equality, Disability and Social Inclusion) ini merupakan buku hasil riset yang diperuntukkan semua pendidik (dosen/guru), tutor, pegiat pendidikan inklusi, yang selama ini masih kurang memahami konsep GEDSI secara mendalam. Buku ini diperuntukkan untuk semua insan pendidikan di mana saja berada dengan tujuan agar lebih peduli terhadap pendidikan saudara-saudara kita yang kurang beruntung dalam berbagai hal.
Buku ini membahas tentang dasar-dasar pengantar akuntansi yang mencakup beragam materi dan teori tentang akuntansi. Sejarah akuntansi terus berkembang sejalan dengan perkembangan bisnis, teknologi, dan kebutuhan informasi keuangan yang semakin kompleks. Perkembangan ini mencakup standar baru, metode pencatatan yang lebih efisien, dan pendekatan yang lebih komprehensif dalam mengelola keuangan akuntansi suatu entitas bisnis seperti UMKM ataupun lainnya. Buku ini sangat bagus untuk digunakan sebagai bahan referensi dalam kegiatan pembelajaran.
Buku ini merupakan hasil kolaborasi pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran dari para pakar dan praktisi hukum terkemuka dalam negeri. Buku ini bertujuan untuk membimbing pembaca, mulai dari pengenalan konsep dasar hingga pemahaman mendalam tentang berbagai aspek hukum yang berkembang dalam masyarakat Indonesia. Dengan pendekatan yang holistik, kami memadukan berbagai disiplin ilmu seperti sejarah, sosiologi, politik, dan ekonomi untuk merangkai narasi yang menyeluruh dan berkesinambungan. Melalui bab-bab yang tersusun sistematis, pembaca akan diantar dalam perjalanan yang menarik untuk menjelajahi esensi filosofis, sejarah perkembangan, serta aplikasi praktis dari hukum Indonesia dalam konteks global yang semakin terintegrasi. Kami yakin bahwa buku ini akan menjadi sahabat setia bagi mahasiswa, praktisi hukum, serta para pemikir dan pengambil kebijakan yang berkepentingan dalam menggali potensi dan tantangan hukum di tanah air.
Buku ini terbagi ke dalam tiga bagian utama. Bagian pertama, Fondasi Hukum Indonesia, mengulas konsep dasar hukum, sumber-sumber hukum, asas-asas fundamental dalam sistem hukum nasional, serta perjalanan historis sistem hukum di Indonesia, mulai dari hukum adat, pengaruh kolonial, hingga pembaruan konstitusional. Bagian kedua, Struktur Hukum Indonesia, membahas klasifikasi sistem hukum, posisi Indonesia dalam tradisi civil law, lembaga-lembaga penegak hukum, dan struktur kekuasaan kehakiman, termasuk peran konstitusi dan mekanisme pembentukan peraturan perundang-undangan. Bagian ketiga, Dinamika Hukum Indonesia, menyajikan isu-isu aktual yang relevan dengan perkembangan hukum dewasa ini, seperti globalisasi hukum, penegakan hak asasi manusia, pembaruan legislasi nasional, serta pendekatan-pendekatan filosofis dan sosiologis dalam praktik hukum.
SMAN 1 Matauli Pandan dikenal sebagai sekolah yang paling banyak diminati oleh calon siswa karena keunggulannya. Sebagian besar alumni sekolah ini diterima di perguruan tinggi negeri juga di perguruan tinggi kedinasan. Keunggulan dari sekolah ini diperoleh salah satunya adaalah karena kualitas guru-guru SMAN 1 Matauli Pandan yang sangat baik. Buku ini membahas tentang bagaimana upaya pengembangan keprofesian guru yang bercermin pada perkembangan SMAN 1 Matauli Pandan. Buku ini menjabarkan tentang elemen penting dalam pengembangan keprofesian guru berkelanjutan. Juga menggambarkan tentang persepsi guru terhadap pengembangan keprofesian berkelanjutan, implementasi pengembangan keprofesian berkelanjutan, serta potret pengembangan keprofesionalisme guru di SMAN 1 Matauli Pandan. Harapannya buku ini dapat berkontribusi sebagai model bagi guru lain dalam mengembangkan Keprofesian Berkelanjutan Guru di sekolah masing-masing.
Buku ini memaparkan tentang model pembelajaran berbasis mulitple inteligences yang dikemas dengan teks yang mudah untuk dipahami. Model pembelajaran berbasis multiple inteligences pada pembelajaran matematika merupakan salah satu jenis model yang mengakomodasi perbedaan karakteristik siswa yakni perebedaan kecerdasan dominannya. Dengan demikian model pembelajaran matematika berbasis kecerdasan inspirasi dan assessment for learning memiliki keunggulan dibanding model lain dalam hal pencapaian hasil belajar. Semoga buku ini dapat memberikan sumbangsih keilmuan dan penambah wawasan bagi siapa saja yang memiliki minat terhadap pembahasan tentang Monograf Model Pembelajaran Matematika berbasis Multiple Inteligences.