Kehadiran buku ini sebagai perwujudan nyata dari nilai-nilai ajaran Islam yang rahmatan lil-alamin. Tentu saja ajaran Islam tidak hanya datang sebagai petunjuk bagi umat manusia untuk mengenal Tuhannya, tetapi juga ajaran Islam datang untuk membawa misi kemanusiaan yang berbasis kemerdekaan bagi setiap manusia dalam menjalankan aktivitasnya sebagai makhluk yang dimuliakan oleh Tuhannya. Dengan nilai-nilai transendental yang ada dalam ajaran Islam akan senantiasa memberikan kesejukan, dan kedamaian di tengah-tengah kehidupan mereka. Karenanya, Islam sarat dengan nilai ajaran integralistik yang mesti dijadikan sebagai pedoman dalam setiap interaksi dan komunikasi antar sesama anak manusia. Dalam interaksi yang dibangun oleh manusia tidak boleh ada penindasan, kekerasan, dan, perbudakan, tetapi semuanya harus didasari dengan saling memanusiakan. Maka dari itu, buku ini sebagai penegasan bahwa secara hukum setiap manusia memiliki hak yang harus dilindungi dan dijunjung tinggi sebagai manusia yang merdeka.
Di era modern ini, pemahaman mendalam tentang Filsafat Hukum Islam (Falsafah at-Tasyri’ al-Islamiy) menjadi semakin penting dan relevan. Diskursus tentang bagaimana hukum Islam dapat menjawab tantangan zaman sambil tetap berpegang pada prinsip-prinsip fundamental syariah merupakan pembahasan yang tak pernah usai. Buku ini hadir sebagai upaya untuk menjembatani kesenjangan pemahaman tersebut dan memberikan perspektif komprehensif tentang landasan filosofis hukum Islam. Dalam buku ini, pembaca akan diajak untuk memahami berbagai aspek fundamental dari Filsafat Hukum Islam, mulai dari epistemologi hukum Islam, metodologi penggalian hukum (istinbath al-ahkam), hingga aplikasi praktis dalam konteks kontemporer. Pembahasan mencakup aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis dari hukum Islam, serta bagaimana ces-prinsip ini berinteraksi dengan realitas sosial yang terus berubah.
Buku ini lahir dari kegelisahan untuk membaca sepak bola tidak hanya sebagai permainan, tetapi sebagai cermin kehidupan. Bahwa setiap operan bola yang mengalir mengajarkan tentang kepercayaan, setiap kerja sama tim melatih jiwa untuk tidak egois, setiap pelanggaran mengingatkan tentang batas yang tak boleh dilewati, dan setiap keputusan wasit menegaskan pentingnya keadilan. Pada titik ini, sepak bola menyingkap tabir dirinya sebagai filsafat yang hidup: ia berbicara tentang etika, tentang kebahagiaan bersama, tentang nilai kemanusiaan yang sesungguhnya.
Perzinahan adalah salah satu dosa besar yang mengancam kehormatan, keturunan, dan tatanan sosial. Namun, di balik ketegasan hukum Islam, terdapat dimensi rahmat, keadilan, dan pembinaan moral yang sering terabaikan.Buku ini menghadirkan kajian mendalam tentang tafsir maqāṣidi atas ayat-ayat hukuman zina dalam Q.S. An-Nisā’ (4):15–16. Dengan pendekatan yang ilmiah dan kontekstual, penulis mengupas bagaimana hukum Islam tidak hanya memberi sanksi, tetapi juga membuka ruang rehabilitasi, penyadaran, dan pemulihan pelaku agar kembali ke jalan yang benar.Ditulis oleh Mabhub, S.Ag., M.Ag., buku ini menjadi referensi penting bagi akademisi, praktisi hukum, pengajar, maupun masyarakat umum yang ingin memahami nilai-nilai maqāṣid syarī’ah yang menekankan keseimbangan antara keadilan dan kasih sayang.Bacaan ini bukan sekadar telaah hukum, melainkan ajakan untuk melihat fiqh sebagai sarana pembinaan dan transformasi, demi terwujudnya masyarakat yang bermartabat dan berkeadilan.
The book was written by a collaboration of authors from Indonesia, Sri Lanka, South Africa and Bangladesh discussing Palestinian independence.
The authors in this book discuss the history of Palestine, Israeli colonialism, Palestinian resistance, the humanitarian crisis, and the call for all nations to fight for Palestinian independence.
This book is important to read by various groups related to how Palestine is viewed, interpreted, and fought for to obtain justice and independence by the world community.
Teknologi digital membuka peluang baru terutama bagi pembuat film pendek dan unsur di dalamnya yaitu skenario film. Perjalanan sejarah skenario film pendek mencerminkan evolusi industri film secara keseluruhan, dari awal film bisu hingga era digital yang kita alami saat ini. Film pendek tidak hanya menjadi alat eksperimen bagi sineas muda, tetapi juga menjadi medium yang berharga untuk menyampaikan cerita dan ide dalam format singkat. Buku Gadis Desa membuka wacana akan ragam skenario film pendek. Kumpulan skenario film pendek ini adalah dokumen penting yang bisa menjadi sumber literatur terutama dalam konteks pengetahuan film. Ragam skenario yang ada dalam buku ini mencakup beragam latar yang diekspresikan oleh penulisnya. 10 skenario film pendek yang ada dalam buku ini terdiri dari judul “Nirdjiwa”, “Gadis Desa”, “Tanah Perantauan”, “Kebohongan”, “Keluarga Mentariku”, “Rinjani”, “Kangta”, “Impianku”, “kejadian yang tak terduga”, “Lima Nol Nol”. Buku ini penting sebagai sumber referensi dari berbagai macam bentuk skenario film pendek dan semoga bermanfaat untuk semua pembaca.
Buku ini hadir sebagai wujud refleksi dan gagasan untuk memperkuat ekosistem ekonomi lokal dengan menyediakan ruang inovatif dan berkelanjutan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Galeri bambu yang ditempatkan bukan sekadar fasilitas ekonomi, tetapi juga simbol keberlanjutan dan kearifan lokal. Bambu, sebagai material yang mudah diperbarui dan memiliki nilai estetika tinggi, menjadi pilihan ideal dalam menciptakan ruang yang ramah lingkungan serta mendukung mobilitas masyarakat. Buku ini mengulas konsep pengembangan integrasi galeri bambu dengan infrastruktur transportasi, perancangan, hingga nilai dari inisiatif tersebut, dengan harapan dapat menginspirasi berbagai pihak dalam membangun ekosistem urban yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Buku Gara-Gara Skenario Film Pendek memotret beragam cerita film pendek yang mengambil latar belakang dari penulisnya masing-masing. Baik dari segi tema, karakter dan pengembangan karakter, setting dan atmosfernya, dan pesan yang disampaikan. Beragam wacana dalam kumpulan buku skenario film pendek ini dapat menjadi sebuah refleksi bagi pembaca yang mengalami kisah yang sama.
Ragam skenario dalam buku ini dapat membuka ruang untuk ide-ide tambahan, pilihan kreatif, dan pertimbangan yang mendalam terkait skenario film pendek lainnya. Mengingat masih minimnya buku skenario film pendek di Indonesia, buku ini dapat menjadi sumber rujukan bagi para pembuat film pendek pemula. Kumpulan skenario film pendek ini terdiri dari 11 skenario film pendek dengan judul “GARA-GARA GARUDA”, “Tempat Bercerita”, “YANG TAK TERDUGA”, “Maghrib Diluar?”, “Sentimental”, “Usai”, “Jujur”, “masa depan yang menyilaukan mata”, “Tumbal Kehidupan”, “Senja Di Tengah Kota”, “Pulang”. Semoga buku ini memberikan dampak besar kepada pembaca dan kepada perkembangan penulisan skenario film pendek.
Buku ini dirancang dengan sederhana namun tetap menekankan pada pemaknaan untuk dapat memberikan pandangan, pengetahuan, dan wawasan bagi para pembaca. Buku ini sangat cocok bagi siapa pun yang memiliki ketertarikan kepada makanan dan minuman. Mulai dari para pelajar di bidang tata boga, mahasiswa di bidang kuliner, perhotelan, budaya, dan pariwisata, pemerintahan, pengelola destinasi, pelaku usaha, hingga masyarakat pada umumnya. Penulis ingin memberikan inspirasi kepada pembaca untuk dapat mengeksplorasi jutaan cita rasa khas Indonesia yang mampu memberikan kebanggaan tersendiri sebagai bangsa Indonesia.
Buku ini memuat materi pelajaran yang merupakan kebutuhan sehari-hari bagi pelajar dan bagi yang ingin memahami bahasa Inggris. Materi buku ini selalu dikaitkan dengan cara berkomunikasi sehari-hari dengan memberikan contoh pertanyaan wh-question beserta contoh jawaban. Dengan demikian guru-guru memiliki lebih banyak kesempatan untuk melatih siswa berkomunikasi. Penulis memberikan exercises yang lebih banyak dengan tujuan agar siswa dapat lebih banyak berlatih dengan exercise yang diberikan, mereka butuh bimbingan untuk mempermahir apa yang telah mereka pelajari. Pada kesempatan itu juga mereka dilatih dengan mengerjakan beberapa exercises dengan bimbingan guru untuk mengetahui sejauh mana mereka pahami. Siswa harus banyak dilibatkan dalam pengucapan kalimat-kalimat dan latihan percakapan. Siswa diharapkan banyak membaca ulang exercise yang sudah mereka kerjakan.
Buku ini membahas secara mendalam penerapan teori grounded dalam penelitian pendidikan. Buku ini menguraikan berbagai prinsip dasar teori grounded, mulai dari pengkodean hingga analisis data, serta memberikan panduan langkah demi langkah mengenai metode pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan kelompok fokus. Selain itu, buku ini membahas pentingnya validitas dan keandalan dalam penelitian kualitatif, serta bagaimana mengatasi tantangan-tantangan umum dalam menggunakan teori grounded di lapangan. Tidak hanya membahas teori, buku ini juga dilengkapi dengan studi kasus nyata yang menggambarkan penerapan teori grounded dalam konteks pendidikan, seperti pengembangan profesional guru, motivasi siswa, dan implementasi kurikulum. Buku ini memberikan panduan praktis bagi peneliti untuk menghasilkan temuan yang aplikatif, yang dapat digunakan untuk mengembangkan kebijakan pendidikan dan praktik pengajaran yang lebih efektif.
Buku ini merupakan hasil dari kajian dan penelitian yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hadis-hadis yang berkaitan dengan hukum keluarga dalam Islam.
Keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran fundamental dalam membentuk karakter individu serta membangun peradaban yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam. Dalam syariat Islam, hukum keluarga menjadi aspek yang sangat penting karena menyangkut kehidupan rumah tangga, hak dan kewajiban suami istri, pendidikan anak, serta hubungan antar anggota keluarga. Oleh karena itu, memahami hadis-hadis yang berkaitan dengan hukum keluarga merupakan suatu keharusan bagi setiap Muslim agar dapat menjalankan kehidupan berkeluarga sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Buku ini disusun dengan pendekatan akademik yang komprehensif, mencakup analisis sanad dan matan hadis, serta ulasan singkat yang bertujuan untuk membantu pembaca memahami makna dan relevansi hadis dalam konteks kehidupan sehari-hari. Dengan adanya kajian terhadap sanad, pembaca dapat mengetahui tingkat keautentikan hadis, sedangkan analisis matan membantu dalam memahami substansi serta pesan moral yang terkandung dalam hadis tersebut.
Buku ini disusun untuk mengeksplorasi dan menganalisis hadis-hadis terkait waktu salat fardu dalam konteks Sunni-Syi’ah, dua mazhab utama dalam Islam yang telah memberikan kontribusi besar terhadap warisan hadis. Buku ini terdiri dari empat bab yang dirancang untuk memberikan pandangan komprehensif tentang tema yang relevan dan penting ini. Bab pertama membuka pintu dengan mengupas kitab-kitab hadis primer Sunni-Syi’ah. Bab kedua dan ketiga mendalami hadis-hadis waktu salat fardu yang terdapat dalam dua kitab mazhab utama, yaitu al-Jami’ al-Sahih dan al-Kafi. Bab ketiga menyoroti pandangan dan pendekatan ulama Sunni-Syi’ah dalam menentukan waktu salat fardu. bab keempat mengakhiri perjalanan ini dengan menawarkan simpul dari bab-bab terdahulu, implikasi, dan relevansi dari keseluruhan bab untuk lebih memahamkan kita dalam praktik ibadah Islam. Buku ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang komprehensif bagi pembaca yang tertarik dalam studi hadis serta perbandingan antara pandangan Sunni dan Syi’ah terkait penentuan waktu salat fardu.
Dalam era globalisasi yang semakin pesat, dampak dari modernisasi sering kali membawa perubahan signifikan pada struktur sosial dan budaya masyarakat. Suku Tengger, dengan karakteristik dan keunikan budayanya, memberikan contoh yang menarik tentang bagaimana sebuah komunitas dapat mempertahankan nilai-nilai tradisional mereka sambil beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di sekitar mereka. Modernisasi dan globalisasi mempengaruhi kebudayaan Tengger dan bagaimana mereka menghadapinya sambil tetap mempertahankan harmoni dalam masyarakat. Kami menemukan bahwa masyarakat Suku Tengger memiliki berbagai mekanisme yang efektif dalam menjaga harmoni kebudayaan mereka. Struktur sosial mereka yang berbasis pada prinsip gotong royong dan saling menghormati memainkan peranan penting dalam menciptakan lingkungan yang harmonis. Namun, modernisasi dan globalisasi membawa tantangan baru. Pengaruh luar, seperti perubahan teknologi dan arus informasi global, mempengaruhi cara hidup mereka. Dalam konteks ini, masyarakat Tengger menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa, menjaga nilai-nilai inti mereka sambil beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Ini mencerminkan fleksibilitas dan kekuatan budaya mereka dalam menghadapi dinamika zaman.
Dalam buku ini ditemukan bahwa konsep harmoni kosmik Said Nursi yaitu adanya hubungan antara Tuhan, alam dan manusia. adapun hubungan ini terdapat dalam enam nama Allah yaitu yang pertama Al Quddus ada hubungan Tuhan ke alam. Kedua al Adl (Maha adil dan seimbang, adanya hubungan Tuhan ke manusia, Ketiga yaitu al Hakam (Yang Maha Bijak), adanya hubungan Tuhan ke alam. Keempat, al Fadh (Yang Maha Tunggal adanya hubungan Tuhan ke alam dan Tuhan ke manusia. Kelima al Hayy (Yang Maha Hidup), adanya hubungan Tuhan ke manusia dan alam, Keenam al Qayyum (Yang Maha Berdiri Sendiri), adanya hubungan hubungan Tuhan ke alam. Hubungan antara Tuhan, alam, dan manusia dalam pandangan Said Nursi merupakan hubungan yang kuat dan mengikat. Ketika manusia memahami posisinya sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna, dan manusia bertindak sesuai dengan petunjuk Tuhan dalam memperlakukan alam, maka akan tercipta keseimbangan antara Tuhan, alam, dan manusia . Beberapa poin yang menunjukkan relevansi harmoni kosmik terhadap pemeliharaan lingkungan menurut perspektif Said Nursi antara lain adalah dengan menjadi manusia yang penuh kasih sayang, hidup selaras dengan alam, refleksi alamiah, menghargai keberadaan makhluk lain, dan mengelola alam dengan bijaksana.
Heru Budi Hartono atau yang dikenal sebagai HBH adalah satu tokoh yang memiliki peran tersebut. Saat ini (2022-2024), Heru merupakan PJ Gubernur Provinsi Jakarta. Kehadiran Heru sebagai seorang pemimpin-birokrat, setidaknya “menggugurkan” asumsi bahwa sistem birokrasi tidak akan mampu melahirkan pemimpin-pemimpin publik yang cemerlang.
Dalam tulisan ini, penulis mencoba memahami, menggambarkan, dan menguraikan sosok Heru Budi Hartono sebagai objek untuk memahami kepemimpinan-birokrat. Sejauh mana Heru mampu menerjemahkan dan mengorkestrasi sifat birokratis dalam kepemimpinan publik yang diembannya?
Tulisan di dalam buku ini dibuat sengaja dalam bentuk esai-esai yang terpisah, tidak sistematis dalam bentuk bab per bab dari awal sampai akhir. Meski demikian, masing-masing tulisan memiliki hubungan satu sama lain. Oleh karena itu setiap tulisan dapat dibaca dari bagian sub judul manapun, meskipun akan lebih baik jika dibaca dari awal sampai akhir secara berurutan.
