“Dawai Jiwa Dibalik Awan” adalah sebuah metafora yang menggambarkan keindahan dan misteri di balik hal-hal yang tidak terlihat oleh mata. Dalam konteks ini, ‘dawai jiwa’ bisa diartikan sebagai perasaan, pikiran, atau inspirasi yang tersembunyi di balik ‘awan’ kehidupan sehari-hari. Awan bisa melambangkan tantangan, keraguan, atau hambatan yang seringkali menutupi pandangan kita terhadap potensi dan keindahan sejati yang ada di dalam diri kita. Namun, seperti halnya awan yang dapat tersibak oleh sinar matahari, demikian juga jiwa kita dapat ditemukan dan diapresiasi ketika kita berani melihat melampaui permukaan dan menghadapi ketidakpastian dengan hati yang terbuka. Melalui proses ini, kita bisa menemukan kekuatan dan keindahan yang sebenarnya tersembunyi di balik segala rintangan.
Buku ini merupakan sebuah karya yang mengungkapkan peran penting wisatawan nusantara (wisnus) dalam pengembangan pariwisata di Indonesia. Wisnus memiliki dampak positif yang signifikan dalam berbagai aspek, termasuk peningkatan infrastruktur, fasilitas, dan layanan pariwisata di daerah tujuan mereka.
Dengan analisis mendalam, buku ini menggambarkan kontribusi ekonomi yang dihasilkan oleh kehadiran wisnus. Mereka tidak hanya memberikan pendapatan bagi pelaku usaha pariwisata, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. Selain itu, buku ini menyoroti peran penting wisnus dalam menciptakan lapangan kerja, memperkuat industri pariwisata, dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Dengan pendekatan berbasis penelitian dan pengalaman praktis, buku ini memberikan panduan dan rekomendasi bagi praktisi, akademisi, dan pengambil kebijakan dalam memajukan pariwisata perdesaan yang berkelanjutan di Indonesia. Buku ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam mengembangkan pariwisata perdesaan yang berkelanjutan, menjaga kekayaan budaya dan alam Indonesia, serta mendorong inklusi ekonomi bagi masyarakat lokal. Sebuah buku yang layak dibaca oleh berbagai kalangan.
Buku ini lahir dalam rangka membantu pembaca memahami desain kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dan mengimplementasikannya dengan tepat, sehingga dapat dijadikan panduan bagi pengembang dan pelaksana kurikulum di lapangan. Tidak hanya mengupas seputar kurikulum 2013, buku ini juga menyinggung tentang kurikulum merdeka belajar, serta mengulas perbedaan antara kedua kurikulum tersebut. Buku ini dikemas dengan bahasa yang sederhana, agar pembaca dapat memahami dan mempraktikkannya.
Inovasi sosial merupakan suatu ide yang berisi tentang solusi baru terhadap masalah sosial yang lebih efektif, efisien, berkelanjutan, dan berkeadilan dibanding solusi yang ada sebelumnya. Salah satu bentuk inovasi sosial yang berkembang di masyarakat adalah Credit Union (CU), yakni lembaga keuangan koperasi yang dimiliki dan dikendalikan oleh anggotanya dengan prinsip solidaritas dan keadilan sosial. Agar inovasi sosial seperti CU dapat tersebar luas dan diterima oleh masyarakat, diperlukan strategi komunikasi yang tepat. Konsep difusi inovasi yang dipopulerkan oleh Everett Rogers memberikan kerangka kerja yang berguna dalam memahami bagaimana inovasi sosial menyebar melalui masyarakat dan dapat membawa perubahan sosial ke arah yang lebih baik, sepertinya terjadinya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan keuangan dan juga peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka.
Secara umum, strategi komunikasi dalam konteks difusi inovasi sosial seperti Credit Union harus mempertimbangkan karakteristik masyarakat, media yang tepat, dan pesan yang relevan. Melalui pendekatan yang terencana, CU tidak hanya menjadi solusi keuangan, tetapi juga gerakan sosial yang memperkuat solidaritas dan kemandirian ekonomi komunitas. Peran aktif tokoh lokal, media, dan edukasi berkelanjutan adalah kunci sukses dalam memperluas adopsi inovasi ini.
Buku ini mengajak pembaca untuk menyelami tentang bagaimana suatu pesan inovasi sosial yang dilakukan oleh CU tersebar ke masyarakat dan bagaimana strategi komunikasi yang tepat dalam konteks pemberdayaan ekonomi melalui gerakkan credit union. Melalui kerangka konseptual difusi inovasi yang menyatakan bahwa difusi inovasi merupakan proses di mana inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dari waktu ke waktu di antara anggota sistem sosial. Buku ini memberikan secercah pengetahuan tentang bagaimana proses inovasi sosial CU dikomunikasikan melalui saluran tertentu dan diadopsi oleh komunitas baik sebagai early adopters, early majority, late majority maupun sebagai laggards atau kelompok yang paling lambat dalam mengadopsi inovasi sosial tersebut.
Selain itu, buku ini juga akan mengajak pembaca untuk berselancar untuk mengetahui bagaimana tantangan dan hambatan komunikasi yang dialami oleh CU dalam menyebarkan pesan-pesan inovasi sosial. Meskipun sebagai suatu institusi sosial-ekonomi CU memiliki potensi besar dalam memberdayakan masyarakat secara ekonomi, namun dalam prakteknya penyebaran inovasi sosial yang dilakukan tidak selalu mudah. Salah satu kelemahannya adalah lembaga credit union relatif belum optimal dalam mendesain strategi komunikasi yang tepat dalam upaya mendifusikan inovasi sosial mereka kepada masyarakat luas.
Buku ini ditulis dengan maksud melengkapi khazanah pemahaman hukum bagi para mahasiswa hukum, sarjana, maupun para pihak yang ingin mengetahui tentang hukum, khususnya terkait sanksi pidana tindakan kebiri kimia. Sanksi ini berkenaan dengan kesehatan seseorang dan berbagai faktor pemengaruh yang menjadi dasar pengenaannya. Sanksi tindakan kebiri kimia harus melalui beberapa proses seperti penilaian klinis, kesimpulan, pelaksanaan, dan pengawasan. Oleh sebab itu, merupakan sanksi yang menarik dipahami lebih lanjut.
Berawal dari permasalahan tersebutlah buku ini dibuat yang kemudian berkembang pembahasannya mencakup kasus-kasus kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia, dampaknya terhadap anak sebagai generasi penerus bangsa, hingga regulasi yang mengaturnya. Kemudian pembahasan berlanjut ke penafsiran setiap frasa yang digunakan dalam buku ini agar mampu dipahami dengan lebih mudah dan lebih baik oleh para pembaca. Ada pula dilema eksekutorial yang sempat dibahas sebelumnya beserta kelemahan dan kelebihan saksi ini. Kelemahan dan kelebihan sanksi kebiri kimia ini memuat efektivitas dari berbagai negara lain yang turut menerapkannya. Pembahasan dikemas serinci mungkin sehingga akan memperkaya pengetahuan dan menarik bagi para pembaca.
Perjalanan panjang eksplorasi dimensi eko-spiritualitas dalam tradisi ussul masyarakat Mandar telah membawa kita pada pemahaman yang lebih mendalam tentang kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan alam. Tradisi ussul, dengan segala keunikan dan keragamannya, menunjukkan bahwa kesadaran ekologis sejatinya telah mengakar dalam budaya masyarakat Mandar sejak lama. Namun, di tengah arus modernisasi yang kian deras, kita dihadapkan pada realita yang cukup mengkhawatirkan. Degradasi lingkungan yang terjadi di berbagai wilayah Polewali Mandar menunjukkan bahwa nilai-nilai eko-spiritualitas dalam tradisi ussul mulai tergerus.
Buku ini tidak hanya bertujuan untuk mendokumentasikan dan menganalisis tradisi ussul, tetapi juga mengajak kita semua untuk merenungkan kembali relasi kita dengan alam. Kesadaran eko-spiritualitas yang terkandung dalam tradisi ussul seharusnya tidak hanya menjadi nostalgia masa lalu, tetapi harus ditransformasikan menjadi energi positif untuk membangun peradaban yang lebih ramah lingkungan. Kita perlu menghidupkan kembali nilai-nilai ussul dalam praktik kehidupan sehari-hari, baik dalam ranah individu, masyarakat, maupun kebijakan pembangunan.
Buku ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari sebuah gerakan. Gerakan untuk menghidupkan kembali eko-spiritualitas dalam denyut nadi kebudayaan kita. Gerakan untuk merawat dan melestarikan kearifan lokal sebagai warisan berharga dari para leluhur kita. Mari kita bersama-sama melangkah, dengan tradisi ussul sebagai inspirasi dan kompas dalam menjaga keberlanjutan ekologis di bumi Mandar yang kita cintai ini. Semoga buku ini dapat menjadi awal dari diskusi dan aksi yang lebih luas dalam upaya mewujudkan masyarakat yang eko-spiritual.
Dinamika Manajemen Perpustakaan di Lembaga Pendidikan merupakan kajian yang dapat dilihat dari berbagai dimensi. Oleh karena cakupan ruang lingkup kajiannya sangat luas dan banyak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, maka eksistensi referensi sebagai bahan untuk memetakan orientasi yang tepat menjadi hal yang urgen. Kehadiran buku ini relevan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kajian yang diuraikan dalam buku ini diperlukan untuk memahami gambaran kondisi riil manajemen perpustakaan di lembaga pendidikan dengan berbagai tantangan dan solusi akademik yang perlu dilakukan. Oleh karena itu, buku ini sangat penting untuk dibaca oleh para akademisi, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.
Semua kegiatan yang berjalan di perpustakaan lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, tidak terlepas dari faktor internal dan eksternal, sehingga kedua faktor tersebut perlu disikapi dengan hasil kajian yang mendalam. Buku ini mencoba mengangkat permasalahan tersebut sebagai landasan guna menata manajemen perpustakaan lembaga pendidikan.
Kajian inilah yang disuguhkan oleh penulis dalam buku ini, khususnya yang berkaitan dengan dinamika manajemen perpustakaan di lembaga pendidikan dengan analisis kebijakan publik di perpustakaan dalam upaya penigkatan pendidikan nasional. Menarik untuk dibaca, diketahui dan didiskusikan sebagai sumbangsi pemikiran yang orisinil baik bagi masyarakat umum dan lebih urgen lagi bagi kalangan akademisi, mahasiswa dan dosen guna mensinergikan karya-karya ilmiah dengan dinamika perkembangan peradaban manusia.
Kumpulan Permainan Kreatif untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Buku ini dirancang khusus untuk orang tua, guru atau pendamping anak berkebutuhan khusus guna membantu anak-anak berkebutuhan khusus mengeksplorasi dunia mereka melalui permainan yang dirancang secara kreatif. Dalam buku ini pembaca akan menemukan kumpulan permainan yang menyenangkan dan membangun, dirancang khusus untuk mendukung perkembangan anak-anak dengan berbagai kebutuhan khusus. Buku ini berisi permainan sederhana mulai dari yang melibatkan kertas dan pensil hingga proyek seni yang lebih kompleks, setiap aktivitas didesain untuk menstimulasi imajinasi, keterampilan motoric, dan kreativitas anak-anak.
Buku ini hadir sebagai kompas pemandu dalam memahami ekosistem UMKM Pangan Lokal di DPSP Borobudur. Mulai dari memahami pengetahuan umum terkait DPSP Borobudur, Potensi Pangan Lokal, UMKM Pangan Lokal, Rantai Pasok UMKM Pangan Lokal, Database UMKM Pangan Lokal, Kesiapan Transformasi Digital pada UMKM, Pemanfaatan Teknologi dalam Pengembangan UMKM Pangan Lokal, Peran Stakeholder dalam Pengembangan UMKM, Pengelolaan Dana Desa dalam Pengembangan UMKM, hingga Analisis Implementasi dan Rekomendasi Kebijakan UMKM Pangan Lokal di Kawasan Borobudur.
Dalam menjelajahi halaman-halaman buku ini, dipaparkan beberapa realitas yang perlu kita renungkan dan evaluasi bersama, untuk sama-sama merancang tindakan strategis dalam membangun ekosistem UMKM pangan lokal yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing. Mari kita bersama-sama menjadi bagian dari perubahan yang kita inginkan melalui dukungan yang berkelanjutan terhadap UMKM, yang tak hanya menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga sebagai kelestarian sumber daya, keberlanjutan, dan kesejahteraan sosial.
Buku ini disusun sebagai salah satu bahan bacaan untuk memberikan pemahaman tentang sejarah, definisi, dan konsep ekowisata. Ketiga topik ini dibahas secara runtut dalam sembilan bab. Bab I membahas definisi pariwisata dan awal mula penggunaan kata “pariwisata”; bab II membahas faktor (internal dan eksternal) yang menyebabkan munculnya pariwisata sekaligus membuatnya berkembang begitu pesat dan menjadi sedemikian besar seperti saat ini; bab III membahas fenomena pariwisata massal/konvensional dan dampak yang ditimbulkan; bab IV membahas pariwisata alternatif dan munculnya ekowisata serta uraian tentang definisi dan prinsip-prinsip ekowisata; bab V membahas pengelompokan ekowisata yang meliputi ekowisata bahari, ekowisata hutan, ekowisata pegunungan, ekowisata karst, dan ekowisata pusaka; bab VI membahas ekowisata dan konservasi lingkungan; bab VII membahas ekowisata dan masyarakat lokal; bab VIII membahas ekowisata dan interpretasi yang meliputi konsep interpretasi, interpreter dan pemandu wisata, serta interpretasi dalam ekowisata; serta bab IX membahas contoh media interpretasi. Meskipun sasaran utama adalah mahasiswa dan akademisi pariwisata, buku ini diharapkan bisa memberi sedikit gambaran sekaligus memantik diskusi di kalangan pemangku kepentingan di sektor pariwisata yang lebih luas. Masyarakat dari berbagai kalangan yang tertarik dengan tema pariwisata juga tidak ada salahnya membaca buku ini untuk memperluas wawasan.
Buku ini merupakan kumpulan esai terbaik dari para finalis Fatahillah Essay Competition (FEC) 2024. Buku ini berisi pemikiran kritis para penulis muda dalam menanggapi isu-isu kontemporer yang dihadapi masyarakat, termasuk psikologi, isu lingkungan, kesehatan masyarakat, gender, dan politik.Karya-karya dalam buku ini mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai agama dapat menjadi solusi inovatif untuk masalah-masalah seperti kecanduan judi dan pornografi, kecemasan belajar, krisis gender, hingga politik uang. Melalui tulisan-tulisan ini, buku ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban, serta menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk membangkitkan kembali tradisi literasi.
Buku ini merupakan hasil dari kajian mendalam mengenai dinamika sosial yang dihadapi oleh komunitas Ahmadiyah, khususnya di Yogyakarta, dalam menghadapi diskriminasi dan intoleransi yang berujung pada eksklusivitas sosial mereka. Penulisan buku ini berangkat dari keprihatinan terhadap realitas sosial yang masih diwarnai oleh sikap diskriminatif terhadap kelompok-kelompok minoritas. Saya berharap, buku ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas mengenai bagaimana tekanan sosial membentuk pola interaksi komunitas Ahmadiyah, serta bagaimana mereka bertahan di tengah keterbatasan dan tantangan yang ada.
Lewat buku ini, kami ingin menunjukkan bahwa emping melinjo bukan sekadar camilan, tapi juga warisan budaya yang bisa jadi sumber penghasilan besar jika dikelola dengan baik. Di dalamnya, pembaca akan menemukan inspirasi, strategi pemasaran, hingga tips sederhana agar usaha emping bisa berkembang tanpa kehilangan cita rasa dan keaslian yang membuatnya istimewa.
Buku ini memiliki 96 tokoh yang telah menghasilkan berbagai macam karya baik berupa kamus, tafsir, hadist, aqidah, fiqh, nahwu, shorof, dan lainnya dengan jumlah karya sekitar 1,500 an. Namun hanya ada 380 an karya yang mampu dijelaskan oleh tim penulis. Alasannya, beberapa karya tidak ditemukan dan kesulitan dalam proses pencarian karya di lapangan. Misalnya, ada beberapa karya yang bagus namun terkadang tidak ditemukan siapa penulisnya; ada penulisnya namun setelah ditelusuri lebih lanjut bahwa karya-karya telah hilang terseret banjir ketika beberapa tahun lalu; ada pula yang nama karya-karyanya ada namun ketika dikonfirmasi ke beberapa pihak tidak bisa ditemukan atau bahkan karya berada di wilayah lain.
Buku ini mengajak kita menyelami lautan makna dari ungkapan-ungkapan bijak masyarakat Gayo, menemukan kembali nilai-nilai luhur yang selama ini tersembunyi di balik kata-kata sederhana. Di tengah kegaduhan dunia modern, Peri Mestike menghadirkan etika yang segar—sebuah energi moral yang mampu memperkaya peradaban. Dari sini, pembaca akan melihat bagaimana kearifan lokal dapat berdialog dengan dunia modern, membentuk identitas moral, sekaligus memberi arah di tengah derasnya arus globalisasi.
Sebuah ajakan untuk kembali kepada nilai-nilai luhur yang membuat manusia tetap manusia. Bacaan pentingv bagi siapa saja yang mencintai filsafat, etika, kebudayaan, dan kearifan lokal Nusantara.
Kados dene artosipun shalat miturut bahasa “donga”, mila panci katab-katahipun ucapan-ucapan teng saklebetipun shalat menika mengku donga. Donga kagem nyuwun hidayah lan pitedah supados gesange sejahtera sarta bahagia, dunya lan akhirat. Ananging supados saged mahami artosipun kalimat-kalimat ingdalem shalat punika, kadang dipun raos susah tumerap sebagian tiang Islam, kranten masalah ingkang benten-benten.
Peramila saking menika, buku tuntunan kagem mahami artosipun waosan teng saklebete shalat ugi mahamı syarat rukunipun shalat ingkang pun paring asma Fashalatan lan Rukunan” punika dipun susun kanti makna perkalımat supados gampil lan saged imbiantu kalian para pemaos ingkang ngersaaken smau. Mila gejawi mengku artosipun waosan teng saklebete shalat, buku menika ugi mengku rukunan Thaharah lan rukunan Shalat Ugi dipun kumpliti kalian sukunan Islam, rukunan Puasa lan rukunan Syahadat.