Pena Arti Sebuah Pena dalam Hidup Penuh Cinta

Garis merah dari kisah novel berjudul Pena ini adalah kata pantang menyerah, pantang putus asa, dan terus berusaha. Dari garis merah itu maka muncullah seorang santri sekaligus pengurus pesantren bernama Firman Muhammad. Ia adalah salah satu tangan kanan Kyai Mirza di pesantren yang lumayan besar di Surakarta. Kita akan menyaksikan seorang santri berjuang dan berusaha mengabdi sebaik mungkin di pesantren. Tak hanya itu, kita juga akan menyaksikan kegigihan seorang santri mengapai cita-cita yang tinggi. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan itu kata pepatah dan itu juga terjadi pada kehidupan Firman. Kita juga akan menunjukkan sifat kreativitas, keberanian, kecerdasan, kepintaran, rasa tanggung jawab, teguh pendirian, serta mengakui kebenaran. Memang semua kehidupan tiada yang sempurna sesuai impian. Seperti Firman yang harus menerjang badai yang sangat dahsyat di negerinya sendiri. Ia harus dihadapkan pada sebuah kenyataan pahit serta kejadian yang siapa saja menimpanya, rasanya lebih baik mati selamanya. Dalam hal itu Firman harus bersabar dalam belenggu fitnah yang sangat kejam, yang membuat nama baiknya tercoret tinta merah dari pandangan dunia. Dari novel inilah kita akan menyaksikan sebuah perjalanan hidup.

Add to Wishlist

Description

PENA

Arti Sebuah Pena dalam Hidup Penuh Cinta

Penulis : Naufal Prima Dani

Editor : Rosi Wahyuni, M.Pd.

Tata Letak Isi : Rasyid Hidayat

Desain Sampul : Naufal Prima Dani

Penerbit: Mata Kata Inspirasi

vi + 382 halaman; 14,5 cm x 20,5 cm

Cetakan Pertama, Maret 2024

ISBN: 978-623-8435-55-5