Urip Dioyak-Oyak Banyu: Perjumpaan Manusia, Abrasi, Rob, dan Infrastruktur di Sayung

“Urip Dioyak-Oyak Banyu” (Bahasa Jawa) yang berarti “hidup dikejar-kejar air”, benar-benar menggambarkan kehidupan dan penghidupan penduduk Sayung. Dalam arti, baik itu meninggikan rumah maupun pindah tempat tinggal, air laut seakan tetap mengejar. Ungkapan itu ditangkap dari hasil menjumpai dua orang warga. Pertama, dari seorang perempuan yang turut tergulung dalam gelombang perpindahan dari Rejosari ke Sidogemah. Kedua, dari seorang kakek yang terpaksa membawa keluarganya, dengan biaya sendiri yang tidak murah, pindah dari Mondoliko ke Desa Gemulak. Banyak kisah yang menarik untuk disimak dari dalam buku ini.

Add to Wishlist

Description

Urip Dioyak – Oyak Banyu:

Perjumpaan Manusia, Abrasi, Rob, dan Infrastruktur di Sayung

Penulis: Mila Karmilah, Eka Handriana, Syarifah Atia, Umdatin Nihayah

Penyunting: Bagas Yusuf Kausan

Desain Sampul: Gumpnhell

Penata Letak: Dinijari

Penerbit: Mata Kata Inspirasi

Cetakan Pertama, Juli 2023

196 halaman, 14,8 cm x 21 cm

ISBN: (Proses)

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Urip Dioyak-Oyak Banyu: Perjumpaan Manusia, Abrasi, Rob, dan Infrastruktur di Sayung”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Post comment