SEMARANG LEMAHE AMBLES: Membangun Pengetahuan Sosial dari Pengalaman Sehari-hari Warga tentang Amblesan Tanah di Pesisir Semarang

“Amblesan tanah itu seperti Anda bermain tetris. […] [Ketika] Anda kehilangan air, selangkah demi selangkah, tanah Anda akan tenggelam, atau tanah Anda ambles. Tidak terlalu cepat seperti tetris, tentu saja, tapi perlahan-lahan ia bergerak turun karena kehilangan air dan [air] tidak terisi kembali dengan cepat. Jadi, Anda tetap kehilangan air dan [tanah] menjadi tidak stabil.” -Thomas Putranto, Akademisi Universitas Diponegoro.

“Problem sekarang itu tanah memang turun. Tanggul tambak ambles, diuruk lagi. Ambles lagi. Ditambah abrasi, tanah ambles, makanya rob terus masuk. Lalu tanggul jebol, ikan hilang, hanyut. Petambak rugi, lalu menjual tambak-tambak ke perusahaan. Yang terjual sudah lebih dari 80%.”-Mujtahid, Warga Mangunharjo.

Add to Wishlist

Deskripsi

SEMARANG LEMAHE AMBLES: Membangun Pengetahuan Sosial dari Pengalaman Sehari-hari Warga tentang Amblesan Tanah di Pesisir Semarang

 

Penulis: Bagas Yusuf Kausan, Marie Belland, Eka Handriana, Rizkiana Sidqiyatul Hamdani

Penyunting Substansi: Bosman Batubara

Penyunting Bahasa: Gunawan Budi Susanto

Penata Letak: Tri Bagus Suryahadi

Sampul Buku: Herda Ananta Yoga Pratama (Marahapi)

Penerbit: MATA KATA INSPIRASI

xxxii + 240 halaman, 14 x 21 cm

Cetakan Pertama, Juli 2025

ISBN: (PROSES)