Aktualisasi Pemikiran Multikulturalisme Ibnu Rusyd

Buku yang mengkaji dan meneliti pemikiran Ibnu Rusyd, seorang filsuf besar atas karya fiqihnya yang terkenal di dunia “Bidayah al Mujtahid”, oleh seorang perempuan dari pesantren tradisional, sungguh amat menarik, bahkan boleh dikatakan mengagumkan. Sepanjang yang saya ketahui, kitab “Bidayah al Mujtahid wa Nihayah al Muqtadhid” ini tidak dijadikan bahan pengajian dan referensi dalam Bahtsul Masail di Pesantren-pesantren tradisional. Boleh jadi ia dianggap “Ghair Mu’tabar”. Lebih dari itu tokoh ini dikenal sebagai kritikus besar terhadap Imam Abu Hamid al Ghazali, tokoh panutan dalam Aswaja atas karyanya “Tahafut al Falasifah” (Kerancuan berpikir kaum filsof). Ibnu Rusyd menulis bantahan sekaligus mengkritik al Ghazali melalui bukunya “Tahafut al Tahafut” (Kerancuan buku Tahafut). Afwah Mumtazah tampaknya menyimpan gelisah atas realitas berkembangnya pandangan keagamaan konservatif tekstualis radikal yang dihadapinya. Ini kegelisahan seperti yang dialami Ibnu Rusyd pada masanya. Ahli Hukum sekaligus Hakim Agung ini menulis buku ini di tengah-tengah merebaknya pemikiran keagamaan konservatif-tekstualis bahkan cenderung ke arah fundamentalistik. Dalam banyak forum pengajian para ahli fiqh tersebut menganjurkan keharusan masyarakat agar bertaklid kepada mazhab-mazhab fiqh yang ada dan tidak patut berijtihad. Aktifitas intelektual model ini telah tertutup.

Add to Wishlist

Description

Aktualisasi Pemikiran Multikulturalisme Ibnu Rusyd
Penulis : Dr. Hj. Afwah Mumtazah, M.Pd.I.
Diterbitkan oleh: Mata Kata Inspirasi
Cetakan Pertama, Desember 2022
188 hlm; 15,5 cm x 23 cm
ISBN: (Proses)