Pancasila dalam Al-Qur’an

Dalam kehidupan kebangsaan Indonesia, Pancasila sukses menjadi ideologi pemersatu Negara Indonesia yang majemuk. Pancasila sering kali dihadapkan vis a vis dengan Agama Islam, padahal keduanya adalah sesuatu yang padu, saling mendukung dan dapat berjalan beriringan. Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia sangat sejalan dengan prinsip-prinsip al-Qur’an sebagai dasar agama Islam. Pancasila dengan demikian seharusnya memperoleh pengakuan dari agama Islam sehingga posisinya semakin legitimate, kokoh dan final bagi bangsa Indonesia.

Untuk memastikan keterpaduan antara Pancasila dengan al-Qur’an, maka dilakukan kajian yang sistematis dan ilmiah terhadap pokok bahasan ini. Kajian tafsir maudhui’i dan semantik al-Qur’an, keduanya dipilih sebagai metode untuk menganalisa kaitan atau relasi antara Pancasila dengan al-Qur’an. Dari penelitian dengan metode tafsir maudhu’i didapat hasil bahwa nilai-nilai Pancasila secara global maupun terperinci dibenarkan semua oleh al-Qur’an. Dengan demikian maka Pancasila tidak ada masalah dengan agama Islam, bahkan keduanya bagaikan dua sisi yang berbeda akan tetapi tidak bisa dipisahkan.

Dengan menggunakan pendekatan semantik al-Qur’an, maka didapat hasil bahwa di dalam al-Qur’an terdapat istilah yang welthanschauungnya sejajar dengan wawasan Pancasila. Istilah tersebut adalah ḥablullāh dalam QS. Ali Imran [3]: 103. Ḥablullāh dan Pancasila secara substansi makna, bentuk dan fungsinya memiliki keterkaitan atau kesamaan. Maka secara ontologi, Pancasila dapat dikategorikan sebagai salah satu diantara makna ḥablullāh tersebut. Dengan demikian, Pancasila secara tersirat berada di dalam al-Qur’an lebih tepatnya pada istilah ḥablullāh yang terdapat pada QS. Ali Imran [3]: 103.

Add to Wishlist

Description

PANCASILA DALAM AL-QUR’AN

Penulis : Ahmad Fauzi

Perancang sampul : Rasyid Hidayat

Penata letak : Abdul Mannan

Penerbit: Mata Kata Inspirasi

vii + 249 halaman; 15,5 cm x 23 cm

Cetakan Pertama, November 2024

ISBN: (Proses)